Jumat, 09 November 2012

Pidato Terakhir Bung Karno Jangan Sekali-kali Meniggalkan Sejarah (JASMERAH)


Selama banteng-banteng Indonesia masih mempunyai darah merah. Yang dapat membikin secarik kain putih merah dan putih. Maka selama itu tidak akan kita mau menyerah kepada siapapun juga. Lebih baik kita hancur lebur dar pada tidak merdeka. Semboyan kita tetap: MERDEKA ATAU MATI!

Dan kita yakin Pada akhirnya pastilah kemenangan akan jatuh ke tangan kita, Sebab Allah selalu berada di pihak yang benar. Percayalah Tuhan akan melindungi kita sekalian. Allahu Akbar! Allahu Akbar! Allahu Akbar! Merdeka!!!


Salah Satu Bentuk Kerjasama TOT

Pindad Tangani Tank Leopard


Jakarta - PT Pindad dipersiapkan untuk bisa memperbaiki dan mengimprovisasi tank-tank tempur yang dibeli pemerintah dari Jerman yakni tank tempur utama (MBT) Leopard dan tank tempur medium Marder dengan konten ...
lokal (local content). Hal ini bagian dari kesepakatan alih teknologi dalam pengadaan alat utama sistem senjata (alutsista) tersebut.

Poin itu masuk dalam nota kesepakatan yang ditanda tangani Kementerian Pertahanan (Kemhan) yang diwakili Kepala Badan Sarana Pertahanan Mayjen TNI Ediwan Prabowo dengan produsen Leopard asal Jerman, Rheinmetall Landsysteme yang diwakili Managing Director Harald Westermann, di sela-sela Indo Defence 2012 Expoand Forum di Jakarta kemarin.

Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengungkapkan, pemerintah sepakat untuk membeli tank jenis Leopard, Marder, dan sejumlah tank pendukung dari Rheinmetall. Pengadaan Leopard dan Marder tersebut lantaran selama ini Indonesia tidak memiliki tank tempur utama dan tank medium. “Kita baru punya tank ringan,” sebut dia. Dia menyebut, nota kesepakatan pembelian itu memasukan klausul mengenai alih teknologi.

Alih teknologi yang dimaksud adalah rencana perbaikan dan pemeliharaan Leopard yang dipercayakan ke PT Pindad, Bengkel Pusat TNI AD, dan Balitbang TNI AD. “Ini sebagai komitmen kita untuk melakukan alih teknologi bagi setiap alutsista yang dibeli dari luar negeri,” kata dia.

Sementara itu, Ediwan Prabowo mengatakan, ke depan PT Pindad akan mendapatkan workshop tentang bagaimana memperbaiki Leopard yang mengalami kerusakan ringan hingga paling berat. “Rheinmetall juga akan mempercayakan PT Pindad untuk improvisasi menggunakan konten lokal,” paparnya.

Beberapa konten lokal yang bisa dibuat di Indonesia, kata dia,memang masih sebatas untuk yang ringan-ringan. Di antaranya plat baja dan sepatu atau rantai tank. Namun, ini awal yang bagus bagi upaya penguasaan teknologi.[fefy dwi haryanto]

© Sindo

Tepat di Hari Pahlawan Bapak Proklamator kita diberikan gelar Pahlawan

Mengenang Sosok Bung Karno dan Bung Hatta HARI rabu, 7 November 2012, pemerintah menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada Bapak Proklamator Indonesia, Soekarno dan Hatta, tepat tiga hari menjelang peringatan Hari Pahlawan, yang selal... u diperingati setiap tanggal 10 November. Penganugerahan dilakukan di Istana Negara, Jakarta, oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Dalam sambutannya, Presiden menilai, Soekarno dan Hatta adalah sosok yang saling melengkapi. Soekarno dan M. Hatta Soekarno dan M. Hatta [Foto Kompas] Menurutnya, sosok Bung Karno dan Bung Hatta adalah lambang dan sumber inspirasi perjuangan seluruh bangsa Indonesia di seluruh pelosok negeri. Selain itu, tokoh bangsa yang berperan penting dalam menciptakan gagasan dan pemikiran bangsa yang akhirnya dijadikan menjadi landasan konsititusional Republik Indonesia, yakni Undang-Undang Dasar 1945. Berikut catatan kecil tentang sosok Bung Karno dan Bung Hatta... Bung Karno (Menjabat Presiden 1945-1966) "Aku adalah putra seorang ibu Bali dari kasta Brahmana. Ibuku, Idaju, berasal dari kasta tinggi. Raja terakhir Singaraja adalah paman ibuku. Bapakku dari Jawa. Nama lengkapnya adalah Raden Sukemi Sosrodihardjo. Raden adalah gelar bangsawan yang berarti, Tuan. Bapak adalah keturunan Sultan Kediri. Apakah itu kebetulan atau suatu pertanda bahwa aku dilahirkan dalam kelas yang memerintah, akan tetapi apa pun kelahiranku atau suratan takdir, pengabdian bagi kemerdekaan rakyatku bukan suatu keputusan tiba-tiba. Akulah ahli-warisnya." Ungkapan itu disampaikan Bung Karno kepada penulis otobiografinya, Cindy Adam. Soekarno, yang bernama kecil Koesno, lahir di Blitar, 6 Juni 1901, dari pasangan Raden Soekemi dan Ida Ayu Nyoman Rai. Siapa sangka, 44 tahun kemudian, pria yang akrab disapa Bung Karno itu menjadi pembuka pintu bagi Indonesia meraih kemerdekaannya setelah lebih dari tiga setengah abad ditindas oleh penjajah. Sejak kecil, Soekarno selalu hidup jauh dari orangtuanya. Saat mengenyam pendidikan di bangku sekolah rakyat, ia indekos di Surabaya, tepatnya di rumah politisi kawakan pendiri Syarikat Islam Haji Oemar Said Tjokroaminoto, sampai tamat HBS (Hoogere Burger School). Dari tokoh inilah, semangat kebangsaannya membara. Maklum saja, di rumah HOS Tjokroaminoto kerap digelar diskusi politik. Pada tahun 1921, Soekarno mempersunting putri bapak indekosnya, Siti Oetari. Petualangan pendidikan Soekarno berlanjut ke Bandung. Di Kota Kembang ini, ia melanjutkan pendidikan tinggi di THS (Technische Hooge-School), Sekolah Teknik Tinggi yang kemudian menjadi ITB. Kerja kerasnya berbuah gelar insinyur pada 25 Mei 1926. Semasa kuliah di Bandung, Soekarno menemukan jodoh yang lain. Inggit Garnasih, yang dinikahinya pada tahun 1923. Karier politik Soekarno terejawantahkan saat mendirikan Partai Nasional Indonesia (PNI), 4 Juni 1927. Tujuannya, mendirikan negara Indonesia Merdeka. Akibatnya, ia ditangkap, diadili, dijatuhi hukuman penjara oleh pemerintah Hindia Belanda dan dijeboloskan ke penjara Sukamiskin, Bandung, pada 29 Desember 1929. Bebas dari hotel prodeo, 1931, ia kemudian memimpin Partindo. Belanda kembali menangkapnya (1933) dan membuang Soekarno ke Ende, Flores. Dari Ende, ia dibuang ke Bengkulu selama empat tahun. Di sanalah ia menikahi Fatmawati (1943) yang memberinya lima anak, yaitu Guntur Soekarnoputra, Megawati Soekarnoputri, Rahmawati, Sukmawati, dan Guruh Soekarnoputra. Tahun 1942, tentara pendudukan Belanda di Indonesia menyerah kepada Jepang. Penindasan yang dilakukan tentara pendudukan selama tiga tahun jauh lebih kejam. Di balik itu, Jepang sendiri sudah mengimingi kemerdekaan bagi Indonesia. Penyerahan diri Jepang setelah dua kota utamanya, Nagasaki dan Hiroshima, dibom atom oleh tentara Sekutu, tanggal 6 Agustus 1945, membuka cakrawala baru bagi para pejuang Indonesia. Mereka tidak perlu menunggu, tetapi merebut kemerdekaan dari Jepang. Setelah persiapan yang cukup panjang, dipimpin oleh Ir Soekarno dan Drs Muhammad Hatta, mereka memproklamasikan kemerdekaan Indonesia, tanggal 17 Agustus 1945, di Jalan Pegangsaan Timur Nomor 52 (sekarang Jalan Proklamasi), Jakarta. Soekarno juga dikenal berani. Salah satu ungkapan yang dilayangkannya kepada Amerika, "Go to hell with your aid", sempat menggemparkan. Tahun 1965-1966 menjadi saat genting bagi kedudukan Soekarno. Saat itu, terjadi pertarungan berdarah antara PKI dan unsur-unsur bersenjata yang didukung Barat. Bung Karno sadar, tetapi terlambat. Sedikit demi sedikit ia dijepit. Akhirnya guru bangsa yang besar ini disingkirkan dari panggung kekuasaan, dan digantikan Soeharto. Ia wafat pada tahun 1971, sebagai seorang tahanan politik, di negeri yang kemerdekaannya dengan gigih ia perjuangkan. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memberikan gelar pahlawan nasional kepada Presiden dan Wakil Presiden pertama RI, Soekarno-Hatta. Gelar pahlawan nasional kepada dua bapak proklamator itu diberikan di Istana Negara, Rabu (7/11/2012) siang. Menurut Presiden, sosok Bung Karno dan Bung Hatta adalah lambang dan sumber inspirasi perjuangan seluruh bangsa Indonesia di seluruh pelosok negeri. "Mereka pula tokoh yang membangkitkan dan menyatukan bangsa untuk merebut dan mempertahankan kemerdekaan dengan tetes darah, harta, dan jiwa. Perjuangan ini terus terpatri di lubuk hati paling dalam," kata Presiden Yudhoyono. Presiden menilai sosok Bung Karno sebagai politisi dan pejuang ulung. Bung Karno mampu menggelorakan semangat bangsa dan menumbuhkan solidaritas bangsa untuk menjadi negara merdeka dan berdaulat. Sementara itu, Bung Hatta dinilai sebagai sosok administrator ulung dan diplomat andal yang kemampuannya tidak diragukan lagi di dunia internasional. Bung Hatta Mohammad Hatta merupakan satu dari dua tokoh legendaris Indonesia, yang disebut sebagai sang proklamator. Bersama Presiden pertama RI Soekarno, pria yang akrab disapa Bung Hatta ini memproklamasikan kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945. Hatta yang lahir di Bukittinggi, Sumatera Barat, 12 Agustus 1902, adalah pejuang, negarawan, dan juga Wakil Presiden Indonesia yang pertama. Ia mundur dari jabatan wakil presiden yang telah dijabatnya sejak 1945, pada tahun 1956, karena berselisih dengan Presiden Soekarno. Mohammad Hatta Proklamator dan Pahlawan Nasional RI M. Hatta [Foto Merdeka] Hatta dikenal sebagai Bapak Koperasi Indonesia. Bandar udara internasional Jakarta menggunakan namanya sebagai penghormatan terhadap jasanya sebagai salah seorang proklamator kemerdekaan Indonesia. Selama menjadi Wakil Presiden, Bung Hatta tetap aktif memberikan ceramah-ceramah di berbagai lembaga pendidikan tinggi. Dia juga tetap menulis berbagai karangan dan buku-buku ilmiah di bidang ekonomi dan koperasi. Dia juga aktif membimbing gerakan koperasi untuk melaksanakan cita-cita dalam konsepsi ekonominya. Tanggal 12 Juli 1951, Bung Hatta mengucapkan pidato radio untuk menyambut Hari Koperasi di Indonesia. Pikiran-pikiran Bung Hatta mengenai koperasi antara lain dituangkan dalam bukunya yang berjudul Membangun Koperasi dan Koperasi Membangun (1971). Ia memperoleh gelar kehormatan akademis doctor honoris causa dalam ilmu hukum dari Universitas Gadjah Mada di Yogyakarta pada tanggal 27 Nopember 1956. Setelah meletakkan jabatan sebagai Wakil Presiden, beberapa gelar akademis juga diperolehnya dari berbagai perguruan tinggi. Universitas Padjadjaran di Bandung mengukuhkan Bung Hatta sebagai guru besar dalam ilmu politik perekonomian. Universitas Hasanuddin di Ujung Pandang memberikan gelar doctor honoris causa dalam bidang ekonomi. Universitas Indonesia memberikan gelar doctor honoris causa di bidang ilmu hukum. Hatta menikah dengan Rahmi Rachim pada tanggal 18 November 1945 di Desa Megamendung, Bogor, Jawa Barat. Mereka mempunyai tiga putri, yaitu Meutia Farida, Gemala Rabi'ah, dan Halida Nuriah. Putri sulungnya, Meutia Hatta, adalah mantan Menteri Pemberdayaan Perempuan di Kabinet Indonesia Bersatu. Hatta sempat menyaksikan kelahiran dua cucunya, yaitu Sri Juwita Hanum Swasono dan Mohamad Athar Baridjambek. Bung Hatta wafat pada tanggal 14 Maret 1980 di Rumah Sakit Dr Cipto Mangunkusumo, Jakarta, pada usia 77 tahun, dan dikebumikan di TPU Tanah Kusir pada tanggal 15 Maret 1980.[Kompas] Soekarno-Hatta, Saat Politik mengalahkan Fakta Sejarah Ketua Komisi I DPR, Mahfudz Siddiq menilai keterlambatan pemberian gelar pahlawan nasional kepada Soekarno-Hatta, akibat dari objektifitas sejarah yang dikalahkan oleh subjektifitas politik. Fakta sejarah kalah oleh intrik politik. Soekarno-Hatta, saat fakta sejarah dikalahkan politik Soekarno - Hatta "Dengan kata lain, sejarah tetang peran dan kontribusi Soekarno-Hatta di masa perjuangan kemerdekaan hingga proklamasi, sedikit terlupakan karena penilaian dan pandangan politik antar rezim," ujar Mahfudz kepada wartawan, Rabu (7/11). Politisi asal Partai Keadilan Sejahtera ini juga beranggapan Soekarno-Hatta merupakan tokoh yang jauh lebih penting dibanding pahlawan lainnya. "Soekarno-Hatta adalah tokoh besar republik, yang sebenarnya jauh lebih besar peran dan kontribusinya dibanding sederet tokoh lain yang sudah dapat gelar pahlawan nasional," jelasnya. Meski terlambat, lanjut Mahfud, keputusan pemerintah memberikan gelar pahlawan itu tetap harus diapresiasi. "Karena Ini bukanlah kewajiban pemerintahan atau siapapun, tapi menjadi kewajiban negara terhadap proklamator kemerdekaannya," tutupnya. Hapuskan stigma terhadap Bung Karno Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk meninggalkan segala stigma kepada Bung Karno dan Bung Hatta. Hal ini dilakukan sebagai bentuk kecintaan, penghormatan dan penghargaan kepada kedua Bapak dan Guru Bangsa tersebut. Hal itu dikatakan SBY saat memberikan gelar Pahlawan Nasional kepada Bung Karno dan Bung Hatta di Istana Negara, Jakarta, Rabu (7/11). Hadir mewakili keluarga Bung Karno, Guntur Soekarnoputra dan Meutia Hatta dari keluarga Mohammad Hatta. "Kita tinggalkan segala stigma dan pandangan yang tidak positif, yang tidak perlu dan tidak semestinya," kata SBY. SBY mengatakan, sebenarnya rakyat Indonesia melalui Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) dengan ketetapannya juga telah menghapuskan stigma yang mungkin ada terhadap Bung Karno. "Mari kita pedomani dan laksanakan apa yang menjadi kehendak rakyat itu. Saya punya keyakinan, bahwa setiap pemimpin hakikatnya ingin berbuat yang terbaik untuk bangsa dan negaranya," ujar SBY. "Setiap pemimpin memiliki niat baik dan pikiran jernih untuk membuat bangsanya bersatu, rukun dan maju. Hal ini tentu ada pada sosok Bung Karno dan Bung Hatta. Sungguh, beliau berdua, adalah Pahlawan Nasional dan Tokoh Besar bangsa Indonesia," imbuh SBY. Seperti diketahui, nama Soekarno pernah tercemar karena dituduh terlibat dalam pemberontakan 30 September 1965. Hal itu tertulis dalam pertimbangan TAP XXXIII/MPRS/1967 tentang Pencabutan Kekuasaan Pemerintah Negara dari Presiden Soekarno. "Bahwa ada petunjuk-petunjuk, yang Presiden Sukarno telah melakukan kebijaksanaan yang secara tidak langsung menguntungkan G-30-S/PKI dan melindungi tokoh-tokoh G-30-S/PKI," demikian bunyi ketetapan yang dikeluarkan 12 Maret 1967. Tidak hanya itu, TAP XXXIII/MPRS/1967 juga turut menyeret-nyeret pendiri Partai Nasional Indonesia itu ke persoalan hukum. Dalam BAB II ketetapan tertulis, "Menetapkan penyelesaian persoalan hukum selanjutnya yang menyangkut Dr. Ir. Sukarno, dilakukan menurut ketentuan-ketentuan hukum dalam rangka menegakkan hukum dan keadilan, dan menyerahkan pelaksanaannya kepada Pejabat Presiden." Setelah memerintah, Soeharto memang tidak melakukan tindakan hukum terhadap Soekarno. TAP MPR RI Nomor I/MPR/2003, yang meninjau TAP MPR dari 1960 sampai 2002, juga sudah menyatakan TAP XXXIII/MPRS/1967 tidak memerlukan tindakan hukum apapun.[Merdeka] 6 Fakta Keteladanan Mengenai Bung Hatta Proklamator dan Pahlawan Nasional Mohammad Hatta banyak memberikan teladan soal kesederhanaan. Hatta mengajarkan menjadi pria terhormat tidak harus menjadi orang kaya. Hatta juga mencontohkan perilaku jujur dan menghindari korupsi. Sesuatu yang sangat langka saat ini. Mohammad Hatta - Proklamator dan Pahlawan Nasional M Hatta - Proklamator & Pahlawan Nasional [Foto acehimage.com] Hari ini, Mohammad Hatta mendapat gelar pahlawan nasional dari pemerintah bersama dengan proklamator bangsa Ir Soekarno. Penganugerahan gelar pahlawan nasional diberikan langsung oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Negara, Rabu (7/11). Berikut beberapa kisah kesederhanaan Bung Hatta yang menggetarkan hati. 1. Kembalikan dana taktis wapres Hatta bukan orang kaya. Gajinya sebagai wakil presiden selalu habis digunakan untuk membeli buku. Dia juga tidak pernah mau main ambil uang yang bukan haknya. Hatta pernah menyuruh asistennya mengembalikan dana taktis wakil presiden sebesar Rp 25 ribu. Padahal jika tidak dikembalikan pun tidak apa-apa. Dana taktis itu tidak perlu dipertanggungjawabkan. Tapi Hatta orang jujur yang punya kehormatan. 2. Kesulitan bayar tagihan listrik Hatta, istri dan tiga anaknya tinggal di Jl Diponegoro 57, Jakarta. Hatta mendapat uang pensiun sebesar Rp 3.000. Jumlah itu terbilang kecil. Hatta pun terengah-engah membayar tagihan listrik rumahnya. Hatta juga menolak semua jabatan komisaris baik dari perusahaan nasional maupun perusahaan asing. Dia merasa tidak bisa bertanggung jawab pada rakyat jika mengambil jabatan itu. Menurut Hatta, apa kata rakyat nanti kalau dia menerima jabatan sebagai komisaris. Bung Hatta juga menolak jabatan di Bank Dunia. Seperti diketahui, jabatan komisaris perusahaan ini biasanya merupakan jatah pejabat yang pensiun. Tanpa perlu kerja, setiap bulannya para pejabat ini akan mendapatkan gaji buta. Karena itulah Hatta menolak. 3. Tak mampu beli sepatu bally Kisah ini disampaikan oleh sekretaris pribadi Bung Hatta, Iding Wangsa Widjaja. Suatu ketika Bung Hatta berjalan-jalan di pertokoan di luar negeri. Dia mengidam-idamkan sepatu Bally yang terpampang di etalase. Begitu mengidamkannya, guntingan iklan sepatu Bally itu dia simpan di dompetnya. Dia berharap suatu waktu bisa membelinya. Apa daya, sampai meninggal Bung Hatta belum bisa membeli sepatu Bally itu. Dan, guntingan iklan masih tersimpan di dompetnya. Andai saja Bung Hatta mau menggunakan kekuasaannya, tentu dia akan mudah mendapatkan sepatu Bally yang diidam-idamkan itu. 4. Istri menabung demi mesin jahit Hatta hanya mengenal seorang wanita selama hidupnya. Dialah Rachmi Rahim yang biasa dipanggil Yuke. Usia Hatta dan Yuke terpaut 24 tahun. Saat menikah Yuke baru berusia 19 tahun. Maklum, Hatta pernah berjanji tidak akan menikah selama Indonesia belum merdeka. Di sebuah Vila di Megamendung Bogor tanggal 18 November 1945, keduanya menikah. Yang unik, Hatta memberi Yuke mas kawin berupa buku karangannya yang berjudul Alam pikiran Yunani. Keluarga Hatta sempat protes. Masa iya menikah memberikan mas kawin berupa buku? Bukankah seharusnya emas atau harta yang berharga? Tapi itulah Hatta. Baginya buku dan ilmu pengetahuan adalah hal yang paling berharga. Bahkan beredar guyonan sebenarnya Yuke adalah istri ketiga Hatta. Istri pertama Hatta adalah buku, istri keduanya buku, baru istri ketiganya Yuke. Hatta memang tidak pernah bisa dipisahkan dari buku. Tapi rumah tangga keduanya berjalan harmonis puluhan tahun. Yuke mendampingi Hatta sebagai wakil presiden, mendampingi Hatta hijrah dari Jakarta ke Yogya. Yuke juga ikut menjadi tahanan rumah saat Belanda menduduki Yogyakarta 19 Desember 1945. Dia menyaksikan suaminya ditangkap dan dibuang ke Bangka. Yuke juga mendampingi Hatta saat mundur sebagai wakil Presiden. Hatta kecewa melihat Soekarno yang menjadi diktator. Keluarga Hatta dengan tiga putrinya hidup pas-pasan karena Hatta tidak mau mengambil sesuatu yang bukan haknya. Hingga akhirnya Hatta meninggal 14 Maret 1980. Jika dihitung pernikahan Hatta dan Rachmi Rahim berlangsung 35 tahun. Rachmi membaktikan hidupnya untuk pria luar biasa ini dan Hatta membuktikan, tak ada wanita lain dalam hidupnya. Pada suatu ketika, Rachmi tak mampu membeli mesin jahit idamannya. Hatta pun hanya bisa menyuruh Rachmi bersabar dan menabung lagi. 5. Naik haji dengan menabung Selama ini kita mendengar dan melihat banyak pejabat di Indonesia pergi ke Mekkah menunaikan ibadah haji menggunakan fasilitas negara. Contoh terbaru adalah rombongan Menteri Agama Suryadharma Ali. Sambil menjalankan tugasnya sebagai amirul haj Indonesia di Tanah Suci, Menag membawa rombongan dalam jumlah besar. Anggotanya adalah para kerabat, sahabat, dan koleganya di partai. Rombongan jumbo itu tentu tidak patut. Apalagi jika rombongan itu semua ditanggung oleh negara. Bandingkan dengan sikap Mohammad Hatta. Bung Hatta, biasa Mohammad Hatta dikenal, yang waktu itu menjadi wakil presiden menunjukkan sikap kesederhanaannya. Dalam buku "Mengenang Bung Hatta" yang ditulis oleh sekretaris Bung Hatta, Iding Wangsa Widjaja, buku itu menceritakan sosok luar biasa seorang Hatta. Tahun 1952, Bung Hatta hendak melakukan ibadah haji bersama istri dan dua saudarinya. Waktu itu Bung Karno menawarkan agar menggunakan pesawat terbang yang biayanya ditanggung negara. Tapi Bung Hatta menolaknya, karena ia ingin pergi haji sebagai rakyat biasa, bukan sebagai wakil presiden. Dia menunaikan rukun Islam kelima dari hasil honorarium penerbitan beberapa bukunya. 6. Ingin dimakamkan di kuburan rakyat biasa Bung Hatta yang dikenal sebagai Gandi dari Indonesia itu dikenal sangat ingin menyelami kehidupan sebagai rakyat Indonesia. Ketika meninggal dunia pun Hatta tidak mau dimakamkan di Taman Makam Pahlawan. Dia hanya ingin dimakamkan di taman makam biasa. "Saya ingin dikubur di kuburan rakyat biasa. Saya adalah rakyat biasa," kata Hatta dikutip dari buku "Bung Hatta Menjawab" karangan Z Yasni.[Merdeka] © Kompas, Merdeka

Indonesia Juarai Milan Junior Camp 2012, Italia

KITA PATUT BANGGA Baru2 ini Indonesia Juarai Milan Junior Camp 2012, Italia ... Di tengah terpuruknya prestasi timnas senior PSSI, tim junior Indonesia yang tergabung dalam Pertamina Indonesian All Star Team (IAST) 2012 membuat prestasi yang mengagumkan di ajang internasional Intesa San Paolo-AC Milan Junior Camp Day, Italia pada Oktober-November 2012. Turnamen Intesa Sanpaolo menampilkan tim-tim hasil seleksi Milan Junior Camp di lebih dari 30 negara. Indonesia merupakan juara turnamen tersebut dalam dua tahun terakhir. Tim junior Indonesia yang terdiri 18 anak berusia sekitar 13-16 tahun berhasil meraih juara pertama dan mencetak sejarah menjadi juara 3 kali berturut-turut. Di final, tim Indonesia berhasil mengalahkan tim campuran Italia, Lithuania, dan Kroasia dengan skor 2-1. Para pemain yang mengikuti Milan Junior Camp 2012 diberi penghargaan dengan mengelilingi stadion San Siro pada jeda babak pertama AC Milan melawan Chievo dengan membawa bendera masing-masing dan sang juara pun diumumkan di dalam stadion. 18 Pemain Sebelum berangkat ke Milan, 18 anak Indonesia ini telah mengikuti AC Milan Junior Camp di Lapangan Pertamina Simprug, Jakarta Selatan, 2-15 Juli lalu. Mereka terpilih dari 50 anak lain, yang merupakan pemain terbaik hasil seleksi di lima kota yaitu, Palembang, Malang, Balikpapan, Makassar dan Jakarta. Berikut ini adalah 18 pemain yang terpilih masuk “Pertamina Indonesia All Star Team 2012″. 1. Risky Arya (Palembang) 2. Fauzan Adzima (Balikpapan) 3. Robyandika (Palembang) 4. Arka Lefda (Malang) 5. M. Rabdi (Balikpapan) 6. Erlangga Wardana (Makassar) 7. Ary Rezky (Jakarta) 8. M. Ridwan Maldini (Malang) 9. Handika Bhayangkara (Makassar) 10. M. Ananda (Balikpapan) 11. Andi Abdul Aziz (Makassar) 12. Ilham Bagas (Palembang) 13. Wahyudi (Balikpapan) 14. M. Akbar (Makassar) 15. M. Sadam (Jakarta) 16. Aldini Data Pratama (Balikpapan) 17. M. Krisna Setiawan (Malang) 18. Arie Sandy (Makassar) Terima kasih kepada adik-adik yang telah berjuang dan mengharumkan nama Indonesia di Italia dan dunia. Sumber: Palti Hutabarat (kompasiana.com), bola.net, goal.com, kompas.com

Rabu, 07 November 2012

Kalau AU Lemah, Diplomasi Juga Lemah

Kalau AU Lemah, Diplomasi Juga Lemah
(fir)


Jakarta – Jatuhnya pesawat Bravo 202 pada acara Bandung Air Show di Lanud Husein Sastranegara, Bandung, pekan lalu, menambah deretan kecelakaan pesawat. Dalam peristiwa itu, dua perwira purnawira...
wan TNI AU tewas di tempat.

Meski bukan pesawat milik TNI AU yang jatuh di Bandung itu, tapi musibah yang menimpa peswat latih TNI AU juga terjadi. Pada Juni 2012 misalnya, pesawat latih TNI AU, Fokker 27, juga jatuh di kawasan Halim Perdanakusuma. Pesawat latihan rutin itu, mendadak kehilangan daya dan jatuh di kompleks perumahan TNI AU. Dalam insiden ini, pilot, kopilot, dan seorang instruktur tewas di tempat.

Jatuhnya sejumlah pesawat itu membuat publik menyorot kondisi peralatan tempur TNI AU. Apakah kekuatan udara Indonesia lagi kritis? Di tengah situasi itu, TNI AU menerima hibah pesawat tempur F-16 dari Amerika Serikat. Juga ada rencana pengadaan pesawat tempur di dalam negeri, produksi bersama dengan Korea Selatan. Tapi bagaimanakah sebetulnya postur kekuatan pertahanan udara Indonesia?

Untuk itu, VIVAnews mewawancarai Kepala Staf Angkatan Udara (KASAU) Marsekal TNI Imam Sufaat. Berikut petikan wawancara dengan pria kelahiran Wates, Yogyakarta, 21 Januari 1955 ini.

Soal postur kekuatan udara kita, apakah benar kekuatan udara kita sekarang kritis, dalam arti banyak skuadron pesawatnya sudah tua, begitu juga persenjataannya?

Pesawat ini kan tidak ada yang tua. Kita lakukan maintenance sesuai dengan kelaikan terbang. Memang teknologi yang perlu kita kejar. Kita akan ada pesawat Shukoi generasi keempat, F-16 juga generasi keempat. Kita memang masih perlu penambahan-penambahan pesawat yang canggih.

Ada hibah F-16 dari Amerika Serikat, berapa sebetulnya jumlah yang disetujui dan akan ditempatkan di mana?

Jumlahnya 24 buah. Nanti sebagian ditempatkan di Lanud Iswahyudi Madiun, sebagian lagi di Pekanbaru. Jadi, 24 ditambah 7 cadangannya, ada 31 unit.

Banyak pesawat latih TNI AU mengalami kecelakaan, terakhir yang di Air Show Bandung pekan lalu itu. Apakah sudah dibuat semacam audit, berapa banyak pesawat latih yang tak laik terbang? Itu bukan AU. Ini kan pesawat air sport. Yang sudah kami grounded itu Foker 27 tapi sudah diganti dengan C-295. Kemudian ada juga yang sudah diganti dengan Super Tucano. Untuk helikopter, kita akan dapat heli baru EC 725 Cougar. Jadi sudah oke mulai ke depan.

Lalu, dalam soal peningkatan alutsista, apa alasan membeli heli Apache?

Apache bukan untuk AU, tapi Angkatan Darat. Itu kan Apache serang yah, jadi memang infrantri butuh untuk bantuan itu.

Apa ancaman terbesar kita saat ini dari sudut pertahanan udara?

Negara ini kan butuh bargaining power. Kalau Angkatan Udara kita lemah maka diplomasi kita akan lemah karena angkatan udara itu bisa menyerang ke negara lain. Sehingga kalau kita beli pesawat yang canggih mereka pasti sudah bingung mau apa Indonesia ini, karena memang kita bisa menyerang tapi angkatan lain kan tidak. Hanya air power yang sangat diperhitungkan oleh lawan.

Apakah Indonesia sering dimasuki pesawat pengintai tanpa kita sadari?

Negara kita itu kawasan damai. Cuma kalau wilayah kita diinjak-injak negara lain, ini masalah kehormatan kita. Kita tidak mau diintai seperti itu. Jadi kalau ada pesawat yang masuk harus kita intercept.

Berapa sering TNI AU memergoki kekuatan asing menelusup ke wilayah udara kita?

Ada, kan radar kita menangkap. Namun kita protesnya dengan cara diplomatik saja.

Bagaimana soal pesawat Asing Cessna 208 milik Michael A Boyd, Warga Negara Amerika Serikat yang diberhentikan di Bandar Internasional Sipil-militer Sepinggan Balikpapan karena memasuki wilayah Indonesia?

Kemarin kami tahan. Karena untuk ijinnya mereka harus mengurus dulu. Ini tidak ada security clearance. Mungkin mereka menganggapnya legal, namun masuk wilayah kita itu tidak boleh.

Mengapa alat radar kita tidak berfungsi 24 jam?

Kita operasinya memang tidak full karena dukungan anggarannya memang terbatas. Karena, kalau dioperasikan 24 jam itu maka akan memerlukan BBM. Lalu harus lembur, sehingga waktunya tidak pagi hingga siang tetapi giliran. Jadi orang memang tidak bisa memprediksi radar kita on atau off.

Apa saja yang dibutuhkan oleh Angkatan Udara?

Ya kita maunya mission based on capability. Kami harus mampu melaksanakan counter air. Kita harus bisa melaksanakan ground attack, dan air mobility. Sehingga kita perlu beli pesawat Super Tucano untuk patroli. Kemudian high end-nya kita butuh Sukhoi atau mungkin kerjasama dengan Korea yang pesawatnya canggih yang kita mampu untuk air support. Para penerbang kita kan luar biasa.

Ada kabar, artileri pertahanan udara kita juga kritis. Ada rudal yang expired, dan presisinya sudah tak bisa diandalkan. Berapa banyak?

Itu rahasia dan tidak bisa diungkapkan.

Apakah ada produksi dalam negeri yang bisa diandalkan dalam soal alutsista untuk TNI AU?

Kebutuhan helikopter kita itu diambil dalam negeri, kemudian CN 235 itu juga dalam negeri. Untuk pesawat tempur dengan Korea itu bisa. Untuk membuat pesawat itu kan bukan masalah mampu atau tidak, tapi ekonomisnya bagaimana. Kalau kita bisa membuat pesawat kemudian dijual ke negara lain tidak laku atau pesannya cuma sedikit. Berapa biaya untuk development itu kan sangat luar biasa karena break event point satu pesawat itu untuk membuat 200 pesawat. Kalau kita pakai untuk 10 kan tidak ekonomis.
© VIVA.co, garuda militer
 
 
 
 

Senin, 05 November 2012

Indonesia Akan Bikin Kapal Selam Dengan Korea


Bikin Kapal Selam, PT PAL kirim 120 pegawai Berguru ke Korea Selatan
(fir)


PT PAL Indonesia menggandeng Korea Selatan untuk melakukan transfer pengetahuan mengenai perkapalan. Selain itu, Korsel juga digandeng terkait akan dilakukannya pe...
mbangunan tiga unit kapal selam untuk TNI AL.

"Dalam waktu dekat, kami mengirim karyawan untuk bekerja sama dengan Korea membangun kapal selam melalui sistem learning by doing," kata Dirut PT PAL, Firmansyah Arifin.

Disebutkan, ada sejumlah karyawan akan dikirim ke Korea Selatan dalam rangka kerjasama memproduksi alutsista. Itu, lanjutnya, melibatkan Kementerian Pertahanan kedua bangsa. Kemenhan, selanjutnya memberi kesempatan kepada PT PAL untuk melaksanakan tugas tersebut.

Sedangkan Humas PT PAL, Bayu Wicaksono, mengungkapkan pengiriman karyawan diawali dengan proses penjaringan. PT PAL sudah memilih karyawan yang layak untuk disertakan dalam transfer pengetahuan di Korea.

"Saat ini DSME Daewoo perusahaan yang ditunjuk pemerintah Korea masih menyeleksi penerimaan. Pengumumannya kami belum tahu, tetapi kuota yang ditetapkan sebanyak 120 pegawai," ungkapnya.

Jumlah itu akan dikirim dalam beberapa gelombang. Selama di Korea karyawan PT PAL mendapat tugas melakukan alih teknologi untuk membangun kapal selam untuk kebutuhan TNI-AL.

PT PAL menyebut, informasi dari Kemenhan RI, sebanyak tiga kapal selam akan dimiliki TNI-AL. Dua kapal selam dengan type DSME 209 dibangun di Korea, sedangkan satu kapal selam lainnya dibangun di Surabaya.

"Ini adalah pengalaman pertama kami membangun kapal selam, setelah sebelumnya kami berpengalaman meng-overhaul (merakit) dua kapal selam KRI Cakra dan KRI Nanggala,” jelasnya.

Kapal selam yang akan dibangun PT PAL dilakukan setelah dua kapal selam selesai dibangun di Korea. Karena seluruh komponen dan teknologi yang dijalankan di Korea akan diwujudkan di Indonesia.

"Karyawan kami tidak membangun on table, tetapi langsung praktek merakit kapal selam. Dari hasil praktek itu akan diimplementasikan saat membangun di Surabaya," jelasnya.
© Viva.Co, garuda militer








SBY Tandatangani Kerja Sama Pertahanan dengan Inggris

Indonesia Akan Beli Peralatan Militer Dari Inggris
(fir)


London - Inggris sepakat menjual alat-alat pertahanan kepada Tentara Nasional Indonesia. Hal tersebut tertuang dalam nota kesepahaman (MoU) yang ditandatangani oleh Menteri Pertahan...
an RI Purnomo Yusgiantoro dan Menteri Pertahanan Inggris Phillip Hammond M.P. di White Room, Downing Street 10, pada Kamis siang, 1 November 2012.

Peralatan militer Inggris yang akan dijual ke Indonesia, di antaranya peluru kendali starstreak, senapan sniper, kapal perang kecil multiguna (Multi Roles Light Frigate–MLRF), serta suku cadang untuk pesawat tempur Hawk 109/209.

Inggris juga akan membantu meningkatkan kapasitas Tentara Nasional Indonesia di Pusat Studi Perdamaian dan Keamanan. Bantuan itu dalam bentuk peralatan audio visual untuk pelatihan bahasa, juga menyediakan kursus-kursus dan seminar bagi anggota pasukan perdamaian.

Nota kesepahaman itu ditandatangani setelah pertemuan bilateral antara Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Perdana Menteri Inggris David Cameron di tempat tinggal resmi sekaligus kantor Cameron itu.

Ada tiga nota kesepahaman yang kemarin ditandatangani oleh kedua belah pihak. Dua MoU lainnya adalah kerja sama bidang ekonomi kreatif dan pendidikan. Penandatanganan MoU bidang ekonomi kreatif dilakukan oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI Marie Pangestu dan Menteri Kebudayaan Komunikasi dan Industri Kreatif Inggris Ed Vaizey.

“Kesepakatan ini sangat penting karena Inggris merupakan salah satu rujukan bagi pengembangan industri kreatif di Indonesia. Terlebih lagi tingkat komitmen politik terhadap pengembangan industri kreatif, juga sama, dikelola pada tingkat kementerian," tutur Marie Pangestu.

MoU bidang pendidikan ditandatangani oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Muhammad Nuh dan Menteri Negara Universitas dan Sains Inggris David Willets. “Melalui kerja sama ini, kita ingin mengembangkan studi mengenai Indonesia di universitas-universitas di Inggris, seperti di Exeter, SOAS, dan Oxford, agar para ahli Indonesia asal Inggris akan lebih banyak lagi," ujar Muhammad Nuh kepada Tempo.

Selain itu, kata dia, ada beasiswa yang diberikan kepada sekitar 150 mahasiwa Indonesia per tahun sebagai pelengkap beasiswa dari Ditjen Pendidikan Tinggi untuk belajar di Inggris.

© Tempo, garuda militer
 
 

Dukung RUU Kamnas

RUU Kamnas Tak Akan Kebiri Kewenangan Instansi Pemerintah

JAKARTA - Pemerintah telah memberikan draft terbaru Rancangan Undang-Undang Keamanan Nasional (RUU Kamnas) kepada DPR. Meski ada pengurangan lima pasal dalam draf yang baru tersebut...
, namun pro kontra terhadap RUU Kamnas belum mereda.

Korps Mahasiswa dan Pemuda NKRI (KoMPAN) menilai bahwa Indonesia memerlukan Undang-Undang tersebut.

"Spektrum Permasalahan yang luas pada skala nasional. Permasalahan keamanan nasional bukan milik Pemerintah semata, melainkan juga peran Integrasi semua komunitas rakyat Indonesia, Karena masyarakat merupakan subyek utama dalam penyelenggaraan keamanan nasional sebagaimana sejarah awal berdirinya Republik Indonesia," kata Juru bicara KoMPAN,Saefuddin dalam pesan elektronik yang diterima Okezone, Kamis (1/10/2012).

Keamanan nasional, lanjut Saefuddin, juga memiliki agenda penguatan budaya kelembagaan dalam rangka menguatkan proses demokratisasi dengan mengedepankan kepentingan nasional.

"Dalam kajian kami Undang-Undang kamnas yang dibuat pemerintah tidak untuk mereduksi atau bahkan mengebiri kewenangan instansi pemerintah yang lain, justru lebih kepada arahan strategis," terangnya.

Seperti yang diketahui pemerintah yang diwakili oleh Menteri Hukum dan HAM Amir Syamsuddin serta Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro menyerahkan draf usulan terkait RUU Keamanan Nasional (Kamnas) ke DPR.

Terdapat perbedaan dari draf yang diserahkan oleh pemerintah kali ini dengan draf sebelumnya, dimana ada pengurangan lima pasal dalam draf yang baru itu.

Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro menerangkan jika alasan dari pemerintah melakukan pengurangan pasal adalah karena kelima pasal tersebut telah termuat dalam UU Intelijen dan UU Penanganan Konflik Sosial (PKS).

"Karena masuk di dalamnya UU intelejen, gak perlu dimasukkan lagi, UU Penanganan Konflik Sosial. Jadi silahkan baca. Waktu UU ini dibuat, itu UU intelejen, dan UU PKS belum selesai waktu itu. Dalam proses berjalan, kita update," kata Purnomo, 23 Oktober lalu.

Di sisi lain, Purnomo mengingatkan kepada seluruh pihak untuk tidak menganggap usulan ini murni demi kepentingan pemerintah. "Dalam pembahasan RUU selalu terbuka ruang. Mohon tidak dilihat ini harga mati, ini pasalnya pemerintah. Justru ini harus dipelajari. Kemudian kita bahas," tutupnya.

http://news.okezone.com/read/2012/11/01/339/712451/ruu-kamnas-tak-akan-kebiri-kewenangan-instansi-pemerintah
 
 
 
 

 
 
 

Minggu, 04 November 2012

TANK LEOPARD RI

Dua Tank Leopard Tiba di Indonesia
(fir)


"Akhirnya Datang Juga." Seperti nama acara hiburan di televisi swasta ya. Maksudnya Tank Leopard akhirnya datang juga ke Indonesia. Ya, Indonesia telah resmi menerima kedatangan dua unit Tank Tempu...
r Utama (Main Battle Tank - MBT) Leopard asal Jerman. Kedua Leopard tersebut datang pada hari ini, 4 November 2012. Kebenaran kabar baik ini juga telah dikonfirmasi insan pers kepada Brigadir Jenderal Bambang Hartawan yang merupakan juru bicara Kementerian Pertahanan.

Menurut Bambang, dua tank Leopard yang tiba melalui Pelabuhan Tanjung Priok ini adalah jenis Revolution atau biasa disingkat Ri - sebelumnya diinformasikan jika dua Leopard yang bakal datang hari ini adalah jenis Ri dan 2A4. Dua Leopard Ri ini didatangkan sebagai model untuk pameran Indo Defence 2012 Expo dan Forum pada tanggal 8 November nanti.

Dua Tank Leopard Tiba di Indonesia
Leopard dengan kit perlindungan tambahan di bagian roda

Leopard Ri buatan pabrikan pertahanan Jerman Rheinmettal ini diproduksi khusus untuk Indonesia. “Hingga kini proses produksi masih berlangsung di sana,” kata Bambang. Oleh karena itu, tank berat ini akan dikirim secara bertahap sampai memenuhi jumlah pesanan pemerintah Indonesia.

Harga Leopard Ri tersebut dibanderol 1,7 juta dolar per unit. Indonesia sendiri memesan 61 tank Leopard Ri dan 42 Leopard 2A4 seharga 700 ribu dolar per unit.

Pembelian Leopard ini sempat menuai kecaman dari DPR dan beberapa kelompok masyarakat. Tank berat ini dinilai tidak cocok dengan kondisi geografis Indonesia. Entah apa sebetulnya yang mendasari penolakan ini, jika karena kondisi geografis yang tidak cocok, menurut hemat saya TNI AD sudah paham betul dengan kondisi Geografis Indonesia dan kemampuan Leopard. Lagipula menurut Jubir Kemenhan, Leopard yang kita datangkan ini dibuat khusus untuk Indonesia. Jadi, mungkin sudah ada penyesuaian untuk user, kondisi iklim dan geografis. Satu contoh penyesuaian seperti Arab Saudi/Qatar (saya lupa yang mana he..) yang menginginkan Leopard yang berbahan bakar lebih banyak, karena kondisi iklim disana yang panas mempengaruhi daya tempuh dari Leopard. Atau bahkan Leopard sendiri sebelumnya memang no problem untuk dioperasikan di Indonesia.

Sebelumnya, Indonesia berencana membeli Leopard dari Belanda namun gagal akibat penolakan parlemen setempat karena alasan akan semakin mudah bagi Indonesia untuk melakukan pelanggaran HAM. Padahal pemerintah Belanda sangat menginginkan uang Indonesia tersebut guna membantu mengatasi krisis ekonomi negaranya. Akhirnya tim negoisasi pembelian Leopard yang berbobot 63 ton ini kemudian mengalihkan pembelian langsung ke produsennya yaitu Rheinmettal, Jerman.

Tempo, artileri.org